Dalam temaram lampu kota aku duduk termenung
Memikirkan kamu
Membayangkan masa lalu
Dan memikirkan masa depan
Di sisi kota aku terpaku dalam siraman rintik hujan
Aku membayangkanmu
Hadir dan tersenyum
Menawarkan kehangatan dan sepotong cinta
Kemarau sudah diujung masa
Aku terjaga dari lamunku
Tidak untuk meratapi
Juga bukan untuk mensyukuri
Aku terlempar
Semuanya sudah tertinggal
Tak satu pun kubawa
Aku tetap menjadi pengembara
Tidak membawa apa-apa
Dan tiada berharap
Lakon ini harus kujalani
Aku sudah terlahir dari cinta
Dan untuk itu pula aku mengada
Bukan untuk diriku sendiri
Engkau masih ada dan selalu bersamaku
Dalam balutan cinta itu sendiri
No comments:
Post a Comment