El camino se hace al andar
(Jalan itu ditemukan saat berjalan)
Adalah sebuah anugerah bagi penulis dapat menyelesaikan seluruh proses studi selama hampir dua tahun di Pascasarjana Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia. Anugrah itu penulis yakini datang dariNya dan penulis terima melalui kebaikan hati orang-orang yang pada kesempatan ini ingin penulis sebutkan secara khusus.
Tesis ini tentu tidak bisa lahir tanpa dukungan penuh Dra. Dwi Ardhanariswari, MA. Rasa hormat, penghargaan dan apresiasi penulis sampaikan khusus untuk Mba Riris. Bagi penulis, Mba Riris bukan sekadar dosen pembimbing, namun ia adalah seorang sahabat dan teladan yang terus berbagi semangat pantang menyerah dan tidak mudah puas dengan hasil dari sebuah proses pencarian kebenaran ilmiah.
Rasa terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada dewan sidang tesis yang terhormat: Bpk. Bantarto Bandoro, SH, MA selaku Penguji Ahli, Bpk. Andi Widjajanto, MS, M.Sc selaku Ketua Sidang, Ibu Dra. Dwi Ardhanariswari, MA selaku Pembimbing, serta Ibu Asra Virgianita, MA selaku Sekretaris Sidang.
Penghargaan dan hormat juga penulis layangkan untuk seluruh keluarga besar civitas akademika Pascasarjana Hubungan Internasional Universitas Indonesia. Kepada Mas Haryadi, Mas Edi, Mba Inung, Mba Ani, Pak Makmur, Pak Zainuddin, Mba Suzie, Mba Dhani, Mas Syamsul, Pak Fredy, Mas Tirta, Pak Erwin, Mas Ito, Mba Yuni, dan Mas Ali, terima kasih telah menjadi guru politik bagi penulis. Terima kasih juga untuk Pak Tamrin Tomagola yang mengajari penulis tentang esensi globalisasi. Terima kasih untuk Pak Udin, Mba Ice dan teman-teman di sekretariat di Salemba, yang melalui kerja keras mereka perkuliahan menjadi tidak pernah terkendala. Rasa terima kasih juga ingin secara khusus penulis sampaikan kepada Mas Rony pengelola Perpus UPDHI. Terima kasih juga untuk Mba Endang dari Information Resource Center, U.S. Embassy di Jakarta atas bantuannya menemukan sejumlah data yang tidak mungkin penulis temukan dari website.
Kepada Joseph Adi Prasetyo, Komisionaris KOMNASHAM, Choirul Anam (HRWG), Haris Azhar (KontraS), dan Irawan Saptono, Direktur ISAI, penulis ingn mengucapkan tarima kasih atas waktu yang disediakan bagi penulis dalam menggali persoalan HAM yang menjadi tema utama tesis ini. Terima kasih juga untuk Senor Roberto Bala, dan rekan-rekan CERVANTES yang telah mengajari penulis bahasa Spanyol. Terima kasih juga untuk Mba Rino Arna yang telah memberi masukan berharga dalam tesis ini.
Secara lebih personal, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada keluarga Yudokus Maryono yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan penuh kepada penulis untuk tumbuh menjadi diri sendiri. Terutama, kepada Ibunda tercinta, Legiyah. Mama tidak pernah meninggalkan penulis sendirian! Kepada saudara satu rahim: Thomas Airlangga (my only brother), Ana Dahlia, Kristina Viri, Klara Puspita, Rosi Melati dan Bunga Agata, penulis ingin berbagi makna atas pengalaman hidup bersama yang membuktikan bahwa kebersamaan kita tidak ada yang bisa memisahkan. Terlebih, dengan kehadiran Rafa dan Lala serta Mba Sara yang semakin menguatkan penulis bahwa harapan hari depan yang cerah harus terwujud, seberat apa pun itu!
Terima kasih untuk Sari Permataku, yang terus berbagi cinta sederhana. Dia yang mengajari bagaimana melangkah kembali setalah jatuh adalah hidup yang sesungguhnya.
Untuk Hilda, terima kasih telah menjadi kawan yang bisa diandalkan. Juga untuk Mr. John, Christian, Pondel, Komeng, Gope, Ponari, Gondes, Kathing, Shindu, Dicky, Om Peh, Rudi, Uwi, Jefri, dan Sigit, rasanya kepada kalianlah arti kata sahabat tepat mewujud. Terima kasih untuk Rm. Johanes Hariyanto, SJ, Mas Felix, Bayu, Mba Mike, Vic, Christa, dan Mas Lexy Rambadeta, beserta keluarga besar KOMJak (Angkatan I-III). Juga terima kasih atas dukungan dari Mas Junaidi, Saidiman, Towik, Budhi, Andy Budiman, Maliya, Rifah, Rika, dan teman-teman di SEJUK, serta Mba Nia, Bu Ndari, Ellen, Mba Ani, Mba Lia, Nike, Hanni, Mirza, Afank, Suma Mihardja, Xaxa, dan teman-teman dari jaringan ANBTI lainnya.
Ungkapan yang sama juga penulis berikan kepada rekan-rekan Agenda 18, terutama Ignatius Haryanto, yang telah mengajari bagaimana menjadi seorang penulis. Juga untuk dua rekan kerja baru penulis, Iam dan Moren, tarima kasih atas toleransinya. Salam suka cita untuk dua malaikat kecil dari Papua dan Talaud, Ruth dan Angel yang selalu memberi dukungan doa dan semangat tersendiri kepada penulis. Kepada mereka penulis juga ingin berbagi kebahagiaan. Tarima kasih untuk teman-teman di Bima Fotocopy Depok: H. Agus Abidin, dan Yayan yang membantu penulis dengan pelayanan tulus penuh keceriaan.
Last but not least, jelas ungkapan syukur dan terma kasih untuk seluruh teman-teman Pascasarjana HI UI angkatan ke-18, juga angkatan ke-16, 17, dan 19 penulis ingin mengucapkan dengan sepenuhnya, sesuatu yang pernah diungkapkan oleh Ernesto “Che” Guevara, “hasta la victoria siempre!”
Tentu saja penulis ingin berbagi rasa terima kasih terutama justru untuk mereka yang belum penulis sebutkan namanya satu per satu di sini. Juga, dengan penuh kerendahan hati ingin memohon maaf apabila selama proses bersama ini penulis telah banyak melakukan kesalahan baik disengaja atau pun tidak. Tesis ini penulis dedikasikan sepenuhnya untuk gerakan sosial di Indonesia, dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Pada hari tepat satu tahun meninggalnya nenek Lasiah,
No comments:
Post a Comment