Tuesday, November 18, 2008
Paradoks Kejujuran
Kuhabiskan malam yang tinggal sepotong ini dengan lamunan
Ternyata ada sesuatu yang tertinggal
Akibat sebuah ketidakpekaan dan kebodohan
Luka sudah tergores pada hatinya
Ternyata ada yang salah dengan sebuah kejujuran
Dan itu tejadi dalam sebuah hubungan cinta antara dua anak manusia di atas dunia
Padahal, semua itu kulakukan demi dan atas nama cinta itu sendiri
Pil pahit tertelan sudah
Sehari tanpa kata sayang darinya
Siapa yang bisa menduga badai bisa datang
Aku sudah mencoba menjelaskan sebisaku
Namun yang terjadi justru dia semakin menyalahkan perasaannya sendiri
Tidak sayang... Kamu benar!
Maka berlalulah cerita tentang sebuah kejujuran
Yang ternyata membawa sebuah luka
Walau demikian kejujuran tetap menjadi pegangan utama
Dan aku sama sekali tidak mengutukinya
Kar'na masalahnya tidak sesederhana itu
Ada sebuah tumbukan
Ketika aku khilaf menempatkan diriku
Dan sedang goblok karena sempat menangkap masa lalu
Yang tiba-tiba saja datang menyergap
Perasaannya yang halus tajam mensuk tepat ke jantung permasalahan
Yang membuat aku hanya bisa menangis
dan hanya bisa terus berucap
Maafkan aku
Marahlah padaku
Jakarta, 18 November 2008
Anggaplah ini sebuah ujian tuk cinta kita
Dengan doa teriring semoga kita bisa melewati ini semua
Aku tidak mau menyerah dan pada akhirnya kita berpisah
Aku mau dia tetap di sini sekarang
Juga dengan esok hari dan lusa serta selama-lamanya
Subscribe to:
Posts (Atom)