Pages

Wednesday, October 24, 2007

Lewat Puisi

Dalam temaram lampu kota aku duduk termenung
Memikirkan kamu
Membayangkan masa lalu
Dan memikirkan masa depan

Di sisi kota aku terpaku dalam siraman rintik hujan
Aku membayangkanmu
Hadir dan tersenyum
Menawarkan kehangatan dan sepotong cinta

Kemarau sudah diujung masa
Aku terjaga dari lamunku
Tidak untuk meratapi
Juga bukan untuk mensyukuri

Aku terlempar
Semuanya sudah tertinggal
Tak satu pun kubawa

Aku tetap menjadi pengembara
Tidak membawa apa-apa
Dan tiada berharap

Lakon ini harus kujalani

Aku sudah terlahir dari cinta
Dan untuk itu pula aku mengada
Bukan untuk diriku sendiri

Engkau masih ada dan selalu bersamaku
Dalam balutan cinta itu sendiri