Saatnya memulai peziarahan. Memulai adalah separuh dari dua pekerjaan terbesar di dunia. Yang lain adalah mengakhiri. Tanpa pernah memulai, tidak pernah ada kata mengakhiri.
Peziarahanku adalah ziarah nyanta di BUMI MANUSIA yang kutuangkan dalam untaian-untain aksara. Walaupun dunia sudah berlimpah kata tanpa makna, namun tetap saja, menuliskan peziarahanku adalah salah satu usaha memulai suatu pekerjaan untuk keabadian.
Dalam prosa, essai, sajak, lagu, maupun cerpen, aku hadir.
Bertualang dan berziarah memang sama-sama memiliki kekuatan serta hasrat untuk mencari dan menemukan sesuatu. Namun, seseorang akan bertualang –hanya– untuk mengejar kepuasan diri sendiri. Sementara seseorang akan berziarah karena ada impian yang dirindukan dan ingin dialaminya sebagai kenyataan. Kesulitannya terletak pada bagaimana mengabstraksi realitas hidup keseharian yang acapkali mengalir sederhana—jauh dari kesan sensasional.
Tentu saja, perhatian dari rekan-rekan sesama peziarah akan sangat kuhargai. Mampirlah ke gubuk sederhana ini. Rasakan jamuan minum teh wacana.... Ungkapakan persaan yang ada dengan mengangakat cangkir-cangkir komentar... Masuk ke bilik pribadiku pun aku persilahkan.... awigra@yahoo.com