Pages

Friday, June 1, 2007

Cinta Sederhana

Kamu... kan menjadi malam-malamku. Kan menjadi mimpi-mimpiku. (Selimut Hati, Once)

Selalu... Ketika melihat keceriaan wajah-wajah dalam foto itu, tubuh ini tergetar. Ada pancaran energi dari mata mereka.

Energi itu menyatukan kami dalam balutan kehangatan rahim sang bunda. Energi itu tak mampu dihalangi oleh dimensi ruang dan waktu.

Dalam sebuah ikatan abadi yang terus menjadi misteri, aku dan mereka tidaklah terpisah. Sekalipun maut menjemput...

Dalam keceriaan wajah perempuan-perempuan itu, terbersit sebuah asa. Di mana, di sana kehidupan menjadi nyata. Keceriaan dalam wajah-wajah muda itu, mampu menjadi mata rantai penghubung antara masa depan dan masa lalu. Sederhana namun nyata....

Tatkala harmoni terganggu oleh laju dan deru ambisi. Titian hidup menjadi tak jelas. Dan ketika aku berada dalam sebuah persimpangan, membatinkan keberadaan mereka bisa menjadi penawar dahaga kebuntuan dan kebingungan. Kakiki kembali kuat. Dan aku, siap melangkah kembali dalam sebuah aras yang telah tergaris...

(untuk semua saudaraku serahim, tak terkecuali!!! meskipun dengan berbagai keterbatasan ... sorry untuk Viri dan Thomas yang aku saat ini nggak ada gambarmu... terlebih, untuk kedua orangtua kami tercinta)