Kulangkahkan kakiku di antara balok-balok dermaga. Menyusuri sisi senja ditemani riak-riak ombak, ibarat meniti sebuah jalan kehidupan lengkap dengan pasang-surut gelombang masalahnya.
Dalam balutan mega-mega, cahaya mentari menyeruak menembus gugusan awan. Sinarnya berpendar, kuning, jingga dan ungu bertabrakan di atas punggung-punggung air. Layaknya anak-anak bermain, bias-bias cahaya itu tampak lari kejar-mengejar menuju batas cakrawala. Tempat di mana dekapan kasih sang bunda samudra telah menanti.
Sekeruh apapun air yang datang dari muara-muara sungai, sang bunda tetap menerimanya. Ia pagut-pagut anak-anaknya yang baru saja pulang setelah sekian lama menghilang.
Kerinduan akan kasih itulah yang mengantarkan aku pada sebuah senja di tepian pantai.
Awal Januari,
Pantai Karang Bolong
No comments:
Post a Comment